Kamis, 12 Februari 2009

37. Maka Apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak
38. Maka nikmat TUHAN kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(Qur'an Surah Ar-Rahman)

" AMBIL IKTIBAR WAHAI ORANG YANG MEMPUNYAI PENGLIHATAN ! GAMBAR INI DIREKAM SECARA TIDAK SENGAJA OLEH NASA.TERDAPAT OBJEK DILANGIT YG PECAH...

DLM BEBERAPA BULAN YG LALU DALAM AKHBAR AL-AHRAM DAN LAMAN WEB NASA
IANYA MENJADI BUKTI DALIL KEBENARAN ISLAM.......
ALANGKAH BENARNYA ALLAH S.W.T BERFIRMAN;
"SELAIN ITU SESUNGGUHNYA (NGERI) TATKALA LANGIT PECAH-BELAH LALU...MENJADILAH MAWAR MERAH, BERKILAT SEPERTI MINYAK"
AYAT INI MENGGAMBARKAN KEHANCURAN ALAM LANGIT KETIKA HAMPIR KIAMAT BERINGATLAH DAN JANGAN ALPA KEPADA KEDUNIAAN...
PERBANYAKKAN KEBAJIKAN DUNIA DAN AKHIRAT...
DUNIA KIAN HAMPIR KE AKHIR ZAMAN..."

Subhanalloh.. Allahu Akbar ..
Semoga kita semua senantiasa mendapatkan Nikmat Iman, Islam &
Istiqomah untuk selalu menjalankan Perintah-NYA
Amien ...

Sebenarnya aku dapat Email ini sudah lama tapi aku hanya ingin agar kita senantiasa ingat bahwa dunia ini suatu saat nanti akan tiada...karena kita hidup didunia ini hanya mampir sementara jadi janganlah kita terus menerus mengejar kenikmatan dunia semata....

Memang antara mencari kenikmatan dunia dan akherat harus sejalan...Dan bukan berarti saat mencari kenikmatan dunia kita mengabaikan akheratnya begitu pun sebaliknya...
Aku juga kadang masih mengikutkan hawa nafsuku saat aku ingin menggapai kebahagiaan dunia...Tidak puas dengan apa yang sudah aku raih padahal belum tentu orang lain bisa meraihnya bahkan ada yang sampai setengah mati untuk meraihnya...

Contohnya saja nafsu untuk makan....hal yang sepele bukan untuk kita yang hidup dan bisa makan paling enggak 2-3 kali sehari...pa lagi di negara yang aman tanpa peperangan ini...kita bisa makan kapan saja dan sebanyak apa kita mau selagi kita mampu...bahkan ga jarang kita buang2 makanan hanya karena alasan ga enak, ga suka, kapan makanan tu dimasak walo blum basi &masih bisa dimakan pokoknya banyak lah alasannya. palagi da yang bilang DIET....


Sekarang kita lihat dan perhatikan di negara2 lain yang sedang dilanda peperangan, bencana alam atau karena mereka hidup dalam kemiskinan???? yang mereka pikirkan bukan dari mana, kapan, dari apa dan bagaimana makanan itu ada??? palagi sampai terpikir kata DIET... asalkan mereka bisa makan walaupun 1 kali sehari ato satu piring sekeluarga dengan nasi dan lauk apa ada nyapun mereka terima...

Masihkah sekarang kita akan seenak hati memilih2 &membuang2 makanan??? Jangan bilang "Suka2 gue lah, perut2 gue, duit2 gue sendiri...mang nye gue minte ma loe..."

Naudzubillah... Semoga kita termasuk orang yang bersyukur...

Sebenarnya masih banyak selain nafsu makan... tapi aku cuma ingin menberikan contoh yang sepele saja, yang masih sering dilakukan kebanyakan orang bahkan kadang aku sendiri juga masih melakukannya...
Semoga Allah tak berhenti memberikan Rahmat dan karuniaNYA kepada kita semua... AMIN...

Read More ..

Selasa, 27 Januari 2009

Multimanfaat Jambu Biji


JAMBU biji, buah ajaib yang akrab dalam kehidupan kita, punya multimanfaat bagi kesehatan. Buah ini sangat kaya vitamin C dan beberapa jenis mineral yang mampu menangkal berbagai jenis penyakit degeneratif, serta menjaga kebugaran tubuh. Daun dan kulit batangnya mengandung zat antibakteri, yang dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Jambu biji secara taksonomi tergolong ke dalam famili Myrtaceae, genus Psidium, spesies guajava. Karena itu, dalam bahasa Latin disebut Psidium guajava. Dalam bahasa Inggris jambu biji dikenal sebagai guava, sedangkan di Indonesia disebut juga jambu batu, jambu klutuk, atau jambu siki.

Tanaman jambu biji termasuk tanaman perdu (tinggi dapat mencapai 10 meter) yang cepat beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki daya regenerasi yang baik. Jambu biji dapat tumbuh di segala macam iklim dan lahan pada ketinggian antara 5-1200 meter dari permukaan laut. Menurut sejarahnya, jambu biji berasal dari Amerika Tengah, tepatnya Brasil. Dari sana menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Di banyak negara, jambu biji merupakan tanaman terpenting bagi penduduk aslinya. Saat ini jambu biji ditanam di seluruh dunia, terutama di negara tropis.

Di Indonesia, sentra produksi utama jambu biji adalah DKI Jakarta (Jakarta Selatan), Jawa Barat (Cirebon dan Karawang), Jawa Tengah (Pekalongan, Grobogan, Kudus, Jepara, Gombong, Purbalingga, Purworejo, Sukoharjo, Semarang, Wonogiri, dan Cilacap), Daerah Istimewa Yogyakarta (Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, dan Kalimantan.

Tanaman serbaguna
Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Bagian dari tanaman ini yang sering digunakan untuk berbagai keperluan manusia adalah kulit batang, daun, dan buahnya.
Pemanfaatan kulit batang dan daun dalam bidang kesehatan memiliki sejarah yang cukup panjang dan masih terus berlangsung sampai saat ini. Daun jambu seringkali digunakan untuk pengobatan diare, gastroenteritis, dan keluhan-keluhan lain yang berhubungan dengan pencernaan.

Daun jambu kaya akan senyawa flavonoid, khususnya quercetin. Senyawa inilah yang memiliki aktivitas antibakteri dan yang berkontribusi terhadap efek antidiare. Polifenol yang ditemukan pada daun diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan.

Seperti halnya daun jambu, kulit batang tanaman ini juga memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak dari kedua bagian tanaman ini secara in vitro bersifat toksik terhadap beberapa bakteri penyebab diare, seperti Staphylococcus, Salmonella, Shigella, Bacillus, Escherichia coli, Clostridium, dan Pseudomonas.

Bagian terpenting dari tanaman jambu biji adalah buahnya. Buah jambu dapat dikonsumsi dalam bentuk segarnya atau diolah menjadi berbagai macam produk seperti selai, jeli, pasta, dodol, dan jus.

Jenis jambu biji
Bentuk buah jambu biji sangat bervariasi dari bulat hingga lonjong seperti buah pir, serta beraroma wangi. Rasa buah manis, manis asam, atau asam. Rasa dan aroma jambu biji yang sangat khas disebabkan oleh senyawa eugenol. Kulit buah tipis berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Bijinya bervariasi dari sangat sedikit hingga sekitar 500 biji dalam buah yang beratnya sekitar 150 gram. Panen buahnya dapat dilakukan sepanjang tahun (tidak mengenal musim).

Buah jambu biji besarnya cukup bervariasi, dari yang berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm. Jambu yang disukai oleh masyarakat umumnya adalah yang berdaging lunak dan tebal, rasanya manis, berbiji sedikit, dan buahnya berukuran besar.

Jenis jambu biji di seluruh dunia ada sekitar 150. Di Indonesia yang banyak ditanam adalah jenis jambu sukun, jambu susu putih, jambu apel, jambu australia, jambu palembang, jambu kamboja, jambu pasar minggu, jambu merah getas, jambu harum manis, jambu sari, dan jambu tukan.

Vitamin C terbaik
Jambu biji dikatakan buah yang sangat istimewa karena memiliki kandungan zat gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi. Selain itu, juga kaya zat nongizi, seperti serat pangan, komponen karotenoid, dan polifenol. Buah jambu biji bebas dari asam lemak jenuh dan sodium, rendah lemak dan energi, tetapi tinggi akan serat pangan.

Kandungan vitamin C buah jambu biji sekitar 87 mg, dua kali lipat dari jeruk manis (49 mg/100 g), lima kali lipat dari orange, serta delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g). Dibandingkan jambu air dan jambu bol, kadar vitamin C pada jambu biji jauh lebih besar, yaitu 17 kali lipat dari jambu air (5 mg/100 g) dan empat kali lipat dari jambu bol (22 mg/100 g).

Disamping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh kapiler; mencegah anemia gizi, sariawan, gusi yang bengkak dan berdarah (penyakit skorbut); serta mencegah tanggalnya gigi. Vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai infeksi. Dengan demikian, kita tidak mudah menjadi sakit, seperti flu, batuk, demam, dan lain-lain.

Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi nitrosamin, suatu zat pemicu kanker. Vitamin C juga berperan untuk pembentukan kolagen yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan luka. Ketersediaan vitamin C yang cukup dalam darah dapat mendorong kerja selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu, dan otak.

Pada intinya, jambu biji dapat dijadikan sebagi sumber utama bagi kebutuhan vitamin C tubuh. Konsumsi jambu biji seberat 90 gram setiap hari sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian orang dewasa, sehingga mampu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Kandungan vitamin C pada jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada bagian kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Karena itu, jambu biji sebaiknya dikonsumsi beserta kulitnya.

Sumber potasium dan serat
Jambu biji juga mengandung potasium sekitar 14 mg/100 gram buah. Potasium berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Cara kerja potasium di dalam tubuh adalah kebalikan dengan natrium (pemicu hipertensi). Karena itu, di dalam menu harian sangat dianjurkan untuk mengonsumsi natrium dan kalium dalam rasio 1:1. Proses pengolahan makanan dengan menggunakan garam cenderung untuk menaikkan natrium jauh melebihi kalium.

Jambu biji juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber). Serat pangan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker usus besar (kanker kolon), divertikulosis, aterosklerosis, gangguan jantung, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit batu ginjal.

Konsumsi serat pangan masyarakat Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram/orang/hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram/orang/hari.

Jambu biji mengandung serat pangan sekitar 5,6 gram per 100 gram daging buah. Jenis serat yang cukup banyak terkandung di dalam jambu biji adalah pektin, yang merupakan jenis serat yang bersifat larut di dalam air. Serat yang bersifat larut di dalam air memiliki peran besar dalam menurunkan kadar kolesterol, yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh, serta membantu pengeluarannya melalui proses buang air besar.

Dengan demikian, serat yang bersifat larut di dalam air berguna untuk mencegah aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah penyebab terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke). Serat sejenis itu juga berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah, sehingga sangat berperan dalam mencegah penyakit diabetes melitus.
[kompas.com]

Read More ..

Kamis, 08 Januari 2009

Sebuah Asa

Akhir- akhir ni aku sering berpikir
Untuk apa aku hidup
Tiap detik yang aku jalani hanyalah dosa
Tiap menit yang aku lalui hanyalah asa
Tiap jam yang aku lewati hanyalah nestapa
Dan tiap hari,bulan,dan tahun- tahun yang telah terjadi hanya kerugian adanya

Kapan???
Sampai kapan akan terus seperti ini
Apakah aku harus mengalami mati
Baru saat itu aku tersadar bahwa aku tak bisa terus seperti ini
Apakah harus menunggu saat itu....

Saat dimana do'a- do'a ku sudah tak didengar lagi?
Saat dimana sujud-sujudku sudah tak berarti?
Atau saat dimana tak ada seoranpun yang perduli?
Atau saat pertolongan Allah sudah tak mungkin diberi?

Saat seperti itukah baru q tersadar akan perbuatan ku
Tersadar akan semua dosa- dosa ku?
Atau malah pura- pura tak perduli dengan semua tu?
Seakan tak takut akan kematian
Tak takut dengan azab Allah?

Aku tahu tapi pura- pura tak tahu
Aku mengerti tapi pura- pura tak perduli
Aku sadar tapi ingin lari dari kesadaranku sendiri
Aku ingin menangis tapi ternyata hati ku sudah mati untuk menyadari itu
Aku takut tapi ternyata nafsuku terhadap dunia menutupi rasa takutku?

Ya Allah ampunilah aku
Yang tak pernah jera mengikuti hawa nafsuku sendiri
Hidupkan kembali hati ku ya Allah
Yang telah membatu dan akhirnya mati
Terangi jalan ku ya Allah
Agar aku mampu berjalan lurus menuju rahmatMu
Lindungi aku ya Allah
Dari jerat hawa nafsuku sendiri

Read More ..