Kamis, 08 Januari 2009

Sebuah Asa

Akhir- akhir ni aku sering berpikir
Untuk apa aku hidup
Tiap detik yang aku jalani hanyalah dosa
Tiap menit yang aku lalui hanyalah asa
Tiap jam yang aku lewati hanyalah nestapa
Dan tiap hari,bulan,dan tahun- tahun yang telah terjadi hanya kerugian adanya

Kapan???
Sampai kapan akan terus seperti ini
Apakah aku harus mengalami mati
Baru saat itu aku tersadar bahwa aku tak bisa terus seperti ini
Apakah harus menunggu saat itu....

Saat dimana do'a- do'a ku sudah tak didengar lagi?
Saat dimana sujud-sujudku sudah tak berarti?
Atau saat dimana tak ada seoranpun yang perduli?
Atau saat pertolongan Allah sudah tak mungkin diberi?

Saat seperti itukah baru q tersadar akan perbuatan ku
Tersadar akan semua dosa- dosa ku?
Atau malah pura- pura tak perduli dengan semua tu?
Seakan tak takut akan kematian
Tak takut dengan azab Allah?

Aku tahu tapi pura- pura tak tahu
Aku mengerti tapi pura- pura tak perduli
Aku sadar tapi ingin lari dari kesadaranku sendiri
Aku ingin menangis tapi ternyata hati ku sudah mati untuk menyadari itu
Aku takut tapi ternyata nafsuku terhadap dunia menutupi rasa takutku?

Ya Allah ampunilah aku
Yang tak pernah jera mengikuti hawa nafsuku sendiri
Hidupkan kembali hati ku ya Allah
Yang telah membatu dan akhirnya mati
Terangi jalan ku ya Allah
Agar aku mampu berjalan lurus menuju rahmatMu
Lindungi aku ya Allah
Dari jerat hawa nafsuku sendiri

7 komentar:

JudithNatalia mengatakan...

Hmmmmmmm.....

Anonim mengatakan...

wah lagi tobat...

Anonim mengatakan...

bagus

Indra T. Maulana mengatakan...

Tenang...Allah selalu menerima Taubat..
sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,(QS. Al Anfal : 53)

dan

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar ra'd : 11)


jadi semuanya harus dengan ikhtiar

Anonim mengatakan...

jadi inget monolog 1/3 akhir malam

Anonim mengatakan...

Pertanyaan ini kayaknya harus di jawab deh :

Siapakah saya ini ?
Di manakah saya berada?
Apa yang saya lakukan sekarang?
Untuk apa saya hidup? Bagaimana saya menjalani hidup?
Mengapa saya melakukannya?
Darimanakah saya?
Kemanakah saya akan pergi?

Anonim mengatakan...

Tuhan...
selalu dekat dan ada untuk kita...
:)